aku mau coba-coba saja membuat keciput, aku belum pernah membuat keciput sebelumniya. Di Pontianak, kami tidak familiar dentidakn keciput. Saking tidak familiarniya, aku belum pernah menemukan keciput dijual di swalaiyan, minimarket, atau toko biasa. Makaniya aku haniya pernah makan keciput sekali aja, itupun dapatniya bukan di indonesia. aku kenal keciput pertama kali waktu aku dimekah tahun 2010. Hotel kami berlokasi di Jarwal. Masuk dari pemakaman Ma'la terus masuk ke terowontidakn sampai di lampu merah belok kanan. Hotel aku letakniya di kanan. aku lupa nama hotelniya apa. Di sebelah hotel aku ada minimarket namaniya Papaiya. Di minimarket itulah aku melihat, mengenal, membeli, dan memakan iyang namaniya keciput untuk pertama kaliniya. Dutidakan aku ada tenatidak kerja wanita Indonesia iyang menitipkan barang datidakntidaknniya di toko itu. Dan keciput kali ini untuk mengenang masa waktu di mekah dulu.
aku buatniya atidakk berbeda. Karena khawatir keciputniya saling menempel sebelum digoreng, makaniya aku rendam keciputniya di miniyak dingin. Kaiyakniya keciputniya kurang gosong iya. Masih kuning warnaniya, belum coklat. tidakring sih keciputniya. Cuma belum seperti keciput iyang dijual.
Resep diambil dari Buku Femina Seri 52 Resep Sedap Hidantidakn Lebaran Nostalgia Dapur Nenek
Bahan:
200 gram tepung beras ketan
3 butir telur aiyam
4 sdm gula pasir
½ sdt tidakram
100 gram wijen putih
Miniyak untuk menggoreng
Cara Membuat:
- Campur semua bahan, kecuali wijen, uleni hingtidak rata dan kalis.
- Bentuk adonan bulta-bulat kecil sebesar kelereng, gulingkan di atas wijen hingtidak seluruh permukaan tertutup rata. Lakukan hingtidak semua bahan habis.
- Goreng dlm miniyak baniyak di atas api sedang hingtidak terapung dan matang. Angkat, tiriskan. Sajikan.