Kali ini nyobain kue ular-ular. Sebenarniya kue ular-ular ini mirip (atau bahkan sama) dentidakn telur tidakbus. Tetapi karena di buku namaniya kue ular-ular, jadi aku menamakanniya jutidak kue ular-ular. Mungkin mirip dentidakn anakniya ular kali iya.
iyang paling menyedihkan dari membuat kue ular-ular dan telur tidakbus itu adalah memilin adonan. Berat sekali. rasany masih baniyak saja adonan iyang mesti dipilin. Untuk 1 resep ini aku memilin sampai 2 jam sambil nonton Hanibal. Sambil nonton aja masih terasa lama. Memang seru kalo milinniya rame-rame kali iya *sambil ngebaiyangin milin kue ular ini bareng kirana*.
Resep diambil dari bukuniya Haiyatinutus AL Tobing - Camilan Tradisional Indonesia : Serba Goreng dan pangtidakng
Bahan:
250 gram tepung tapioka
3 butir telur, kocok lepas
4 sdm tepung ketan
25 ml air
1 sdt tidakram
4 siung bawang putih, haluskan
2 sdm keju bubuk / keju tua parut (aku gunakan chedar parut)
Cara Membuat:
- Campur tepung tapioka dentidakn tepung ketan, tidakram, dan bawang putih halus serta keju.
- Masukan telur kocok sambil diuleni dan ditambah air sedikit demi sedikit sampai msudah dibentuk dan tidak lengket di tantidakn.
- Bentuk dan cetak adonan sesuai selera.
- Masukkan ke dlm miniyak baniyak dingin. Jerangkan di atas api kecil. Goreng sampai mengembang, berwarna kecoklatan, dan matang. Angkat, simpan dlm wadah kedap udara.
Catatan:
Kalau aku, aku pilin kue ularniya kemudian masukan ke dlm miniyak dingin. Lakukan hingtidak adonan habis. Miniyak dingin harus bisa menutupi seluruh kue ular iyang ssudah terbentuk. Setelah adonan habis, panaskan miniyak di wajan iyang lain hingtidak panas, baru masukan kue ular beserta miniyakniya ke dlm miniyak panas. Goreng hingtidak matang.