Pentidaklaman pertama membuat wedang ronde. Sebenarniya wedang ronde ini mirip kelepon iya, jutidak mirip dentidakn moci. Dari ketan gitu kan iya.. Bedaniya wedang ronde ini dimakan bersamaan dentidakn air jahe. Seru makanniya. aku kira Kirana bakal tidak suka karena ada air jaheniya. Eh rupaniya si ibu kecil itu doiyan. Padahal ini pertama kaliniya aku kenalkan Kirana dentidakn air jahe.
Eh ini kan pertama kaliniya aku membuat wedang ronde, harusniya pertama kali icip iya. Tapi ketika aku menguniyah wedang ronde ini untuk pertama kaliniya, ada perasaan iyang sama. aku pernah icip wedang ronde ini di masa lalu. Kapan, dimana, dentidakn siapa aku icip-icipniya aku lupa. Kaiyakniya waktu aku masih kecil. Duhh kangen masa kecil aku. Kangen orang tua jutidak. T_T
Di Pontianak sih tidak ada iyang jual wedang ronde ini. Waktu aku jalan-jalan ke Jogja, wedang ronde ini baniyak dijajakan di pinggir jalan. Pada waktu jalan-jalan itu, aku malah tidak tertarik ngicipin wedang ronde ini. Entah kenapa tetiba saja aku kepengen nyobain wedang ronde. iyang biasa dijual itu wedang rondeniya lebih komplit lagi, ada potontidakn roti, kolang kaling, kacang, kelapa, dan ada atidakrniya jutidak.
iyang aku membuat ini cuma rondeniya saja. aku iyang tidak terlalu suka dentidakn air jahe pun masih bisa menikmati air jahe di wedang ronde iyang aku membuat ini. rasany lebih mild, tidak terlalu keras rasa jaheniya. Masih bisa diterima di lidah aku. Kunciniya itu, ketika ssudah mendidih, jahe, serai, dan cengkeh langsung diambil, kalau makin lama di dlm panci, maka rasa jahe akan semakin kuat dan warna air jahe makin menguning.
Resep aku ambil dari bukuniya Lily T Erwin – Wedang Hantidakt
Bahan Ronde:
200 gram tepung ketan
3 sdm tepung tapioka
100 ml air panas (aku gunakan kurang lebih 150 ml)
2 sdm air kapur (aku tidak pake)
1/2 sdt tidakram
Pewarna kue hijau dan merah
100 gram kacang goreng, ½ bagian dicincang halus sedangkan ½ bagian lain tetap dlm keadaan utuh (aku males membuat isian, aku pakai ting-ting cap lentera iyang bentukniya segititidak)
Bahan Kuah:
1000 ml air
2 batang serai, memarkan
5 buah cengkeh
100 gram jahe, memarkan (aku potong-potong)
100 gram gula pasir
Cara Membuat:
- Ronde: campur tepung ketan, tepung tapioka, air kapur, dan tidakram. Aduk rata.
- Tuangi air panas sedikit demi sedikit sambil diuleni hingtidak menjadi adonan iyang dapat dibentuk. (adonan harus benar-benar kalis, jika kurang airniya, tambahi sedikit hingtidak semua tepung kalis)
- Bagi adonan menjadi 3 bagian, 1/3 bagian beri warna hijau, 1.3 bagian lagi beri warna merah, dan 1/3 bagian sisaniya tetap putih. (aku timbang kurleb @120 gram untuk tiap bagian, beri warnaniya jantidakn terlalu bersemantidakt iya, karena warnaniya akan lebih cerah ketika direbus)
- Bentuk adonan bulat sebesar kelereng dentidakn diisi kacang tanah cincang, lalu sisihkan. (aku isi ting-ting)
- Masak air di panci, rebus bola-bola ketan hingtidak mentidakpung tanda jika ssudah matang, angkat, dan tiriskan. (aku rebus iyang warna putih dahulu sampai matang, angkat, baru rebus iyang warna hijau sampai matang, angkat, untuk warna merah aku pakai air rebusan baru, jika direbus bersamaan, warnaniya mencampur, ronde iyang ssudah matang aku rendam di air matang supaiya tidak lengket)
- Kuah: rebus air, masukkan gula, serai, jahe, dan cengkeh. Masak hingtidak mendidih. Saring.
- Hidangkan wedang ronde dlm mangkuk / gelas disiram rebusan jahe panas dan ditaburi kacang goreng.